Halaman

Senin, 04 Maret 2013

Kata Kata Bijak Terbaru Paling Baik 2013


Kata Kata Bijak Terbaru Paling Baik 2013


Dengan pergantian peradaban yang demikianlah cepat, admin naylacorp.com akan membahas serta memberikan kata kata bijak yang dimaksud kata bijak terbaru yang cocok dengan peradaban saat ini. Admin naylacorp beroleh beberapa kata kata bijak ini dari beraneka sumber yang terpercaya yang pastinya dapat kasih nuansa hidup ke depan yang semakin baik.

Kata bijak benar-benar banyak beraneka stile jenisnya sanggup buat satu mengenai impuls, satu mengenai kata-kata hiburan, lucu-lucuan, cinta serta masih banyak lagi jenisnya. Kata bijakatau kata mutiara di bawah ini sebagai himpunan kira-kira lebih satu kata kata bijak benar-benar baik yang dapat anda baca serta renungi sesuai dengan keperluan anda waktu menyikapi satu terkait masalah yang ada pada kehidupan anda.

Kata Kata Bijak
Kata Kata Bijak Terbaru Paling Baik 2013
  • janganlah terburu-buru kala melakukan suatu hal konsentrasi saja dng gagasan yg telah kamu bikin cocok prioritasnya.
  • ada waktunya kita cicara, ada waktunya kita mendengar, kita bicara supaya orang lain mampu mengetahui, kita mendengar supaya kita dapat mengetahui.
  • perbuatan salah merupakan biasa untuk manusia, namun perbuatan pura-pura tersebut sbenarnya yg mnimbulkan permusuhan serta penghianatan.
  • anda gak bakal dapat merubah keslahan kmarin, namun anda bakal dapat mengawali yg baru dng cermin kekeliruan kmarin
  • tuhan tidak turunkan takdir demikianlah saja. tuhan tambahkan takdir pas dengan apa yang kita laksanakan. kalau kita maju dan mengusahakan, tuhan mampu tambahkan takdir kesuksesan. kalau kita lengah dan malas, lantas tuhan mampu tambahkan takdir kegagalan.
  • dapatkan kebahagiaan hari ini dng bersyukur dari perihal kecil yg bakal mnuntun km besok menggapai perihal besar
  • pengen mempunyai rekan hidup ? pengen mempunyai pernikahan yang bahagia ? awalilah dengan jatuh cinta lantas membangun cinta
  • jatuh cinta itu gampang sebab ia di dalam kondisi suka, tetapi porsi terbesar yaitu membangun cinta seumur hidup, walau di dalam kondisi jengkel serta tidak nyaman.
  • 3 ciri-ciri pemenang kehidupan 1. bersukacita di dalam pengharapan 2. bersabar di dalam kesesakan 3. menekuni di dalam doa
  • hati si pemalas penuh kemauan, tapi percuma, sedang hati orang rajin diberi kelimpahan.
  • tangan orang rajin memegang kekuasaan, tapi kemalasan menyebabkan kerja paksa.
  • siapa bergaul dengan orang bijak jadi bijak, tapi siapa berteman dengan orang bebal jadi malang
  • carilah lelaki yang dapat menyukai kekuranganmu. sebab cinta itu gak butuh khusus di hati tetapi untuk dapat di buat jadi pelindungmu serta panutanmu
  • ketidaknyamanan di dalam perihal menyukai merupakan berkenaan satu permasalahan yang lama di pendam serta tuturnya telah memaafkan kelanjutannnya di ungkit lagi
  • kekecewaan serta kebencian dengan orang yang telah bikin hati ini sakit. itu juga ada batasanya sebab bila terlampau kecewa serta membenci bakal berefek dendam serta tidak lagi dulu dapat melupakannya dari hati serta fikiran kita.
  • janganlah dulu bahagia pada apa yang udah ada punya waktu ini, tapi berusahalah terus untuk suatu hal yang tidak dulu anda renungkan sebelumnya
  • bila duit dapat membuatku melupakan sobat terbaikku, maka saya lebih pilih untuk tidak mempunyai duit sekalipun
  • disaat keadaan mengharuskan menangis lantas menangislah, kerena menangis tidaklah isyarat orang lemah
  • sobat menjadi dia yang tahu kekuranganmu, tetapi beri kelebihanmu. dia yang tahu ketakutanmu, tetapi beri keberanianmu
  • bila kita tetap memikirkan beberapa hal yang kecil, maka kita tidak lagi dulu mampu berfikir untuk beberapa hal yang besar
  • kala kita menyukai seseorang kita amat bahagia serta amat brsyukur pada allah. . namun di kala kita patah hati keseringan atau rata-rata orang menjadi bahwa allah tidak adil pada kita, tanpa kita sadari maupun berfikir bahwa allah bisa saja bakal menggatikan org tersebut dgn yg tambah baik untuk kita. janganlah lah menyesal disaat kita mesti kehilangan orang yg kita cintai karna bisa saja dy bukan hanya yg paling baik untk kita. . yakinkan allah tidak bisa berencana perihal jelek pada kita, smua tentu ada alasan serta ada hikmah yg baik untuk kita.
Semoga himpunan kata kata bijak terbaru diatas dapat berfaedah serta mempunyai faedah yang baik terutama untuk anda yang terus perlu pencerahan hati serta pikiran agar dapat mengendalikan diri anda sendiri agar dapat sehingga jadi lama baik serta dapat berfaedah untuk orang banyak khususnya keluarga anda. dengan kata bijak ini, gampang mudahan saja dapat memudarkan keegoisan seseorang serta dapat berpikir dengan bijak.
Read More..

Cara Cepat Belajar Gitar


Cara Cepat Belajar Gitar



Cara Cepat Belajar Gitar - Belajar gitar dari awal bagi seorang pemula memang terkesan lambat apalagi kalau cara belajar gitar tersebut tidak memiliki pembimbing profesional yang telah mengerti seluk beluk tentang bagaimana cara memainkan gitar secara baik dan benar. Terkait susahnya belajar kunci gitar bagi seseorang, maka tidak tertutup kemungkinan juga mereka akan mencoba mencari download software belajar gitar di internet.


Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya berbagai materi cara cepat belajar gitar untuk pemula memang tersedia secara lengkap di internet. Tetapi kebanyakan refrensi yang tersedia adalah berbahasa Inggris yang tentunya akan sangat menyulitkan bagi Anda yang tidak mengerti Bahasa Inggris sama sekali.

cara cepat belajar gitar yang baik dan benar

Kesusahan dalam cara cepat belajar gitar memang bisa saja dirasakan oleh seseorang. Tetapi yakinlah, semakin sulit Anda menemukan sesuatu ilmu, maka akan semakin lama pula Anda akan mengingat sebuah ilmu yang akan dipelajari tersebut, dan hal ini juga berlaku bagi Anda yang hendak ingin mempelajari cara cepat belajar gitar akustik dan cara cepat belajar gitar bass.

Cara Cepat Belajar Gitar

Bagi Anda yang saat ini sedang mencari refrensi tentang download cara cepat belajar gitar gratis, maka secara lengkap hal tersebut bisa Anda pelajari melalui artikel yang akan dipublikasikan kepada Anda kali ini. Untuk melihat bagaimana tahapan-tahapan belajar gitar secara cepat bagi pemula, maka ikutilah petunjuk yang akan dipublikasikan dibawah ini:

Mengenal Bentuk dan Bagian Gitar
Hal yang harus Anda pelajari ketika ingin belajar gitar adalah mengenal dan bentuk dan bagian dari sebuah gitar. Pada umumnya gitar terdiri dari 3 bagian penting, yaitu head atau kepala, papan jari atau finger board, dan body atau badan. Sementara ada juga yang disebut sebagai sub bagian gitar, diantarnya adalah PEG (penggulung senar untuk mengatur nada senar), Frets (garis melintang pembatas wilayah nada yang terbuat dari logam), dan Sound hole (lubang untuk mengeraskan suara senar).

Mempelajari Cara Memetik Gitar
Pada bagian ini, kita akan belajar menyetem dan mensetup gitar. Untuk bisa melakukan itu, kita harus sudah mengenal notasi balok, nilai nada, ketukan, serta not  pada Freat board gitar. Tidak hanya itu, setelah hal - hal tadi kita kuasai, maka secara otomatis kita telah mempelajari cara pembentukan ekor dan progesinya, bisa memainkan nada mayor, minor, serta blues.

Mempelajari Teknik Efek Gitar Lainnya
Pada tahapan ini adalah merupakan bagian terakhir yang harus Anda pelajari dalam belajar gitar. Pada tahap ini, kita akan mempelajari kunci rahasia serta trik-trik gitaris dunia dalam bermain gitar serta kiat-kiat improvisasi bermain gitar dengan berbagai macam lick-licknya.

Bagi Anda yang telah mengikuti ketiga tahapan-tahapan diatas secara serius, maka yakinlah bahwa dalam tempo 1 minggu Anda bakal sudah bisa menguasai cara bermain gitar yang baik dan benar. Sementara untuk menambah ilmu bermain gitar Anda, maka Anda juga perlu memperhatikan sebuah hal yang paling penting, yaitu belajar bermain gitar dengan mengikuti metode yang telah disusun secara sistematis, teliti dan belajar dan tidak terburu-buru. Selain itu belajar secara rutin, serta mempelajar setahap demi setahap dalam permainan gitar, tentu akan menjadi salah satu faktor keberhasilan Anda dalam mempelajari cara cepat belajar gitar ini.

Khusus bagi Anda yang masih penasaran ingin mengetahui cara cepat belajar gitar, maka secara lengkap bisa juga Anda saksikan melalui cuplikan video cara bermain gitar yang bersumber dari situs berbagi video Youtube berikut ini:

Read More..

Tips Bermain Drum: 5 Tips Belajar Bermain Drum untuk Pemula


Tips Bermain Drum: 5 Tips Belajar Bermain Drum untuk Pemula

Playing Drums 1 150x150 Tips Bermain Drum: 5 Tips Belajar Bermain Drum untuk PemulaBelajar bermain drum bisa dilakukan secara mandiri atau belajar dari pemain drum yang ahli.
Belajar bermain drum bisa berguna untuk sekedar menikmati atau meniru dentuman musik dari drummer band favorit Anda atau menghilangkan stres dengan bermusik.
Drum tidaklah sulit dipelajari. Semakin lama berlatih, tangan dan kaki akan semakin mudah berkoordinasi untuk mendukung permainan drum yang bagus.
Ada berbagai cara untuk belajar memainkan drum, bahkan jika Anda belum pernah memegang stick drum atau memukul drum.
Berikut tips belajar memainkan drum untuk pemula:
1. Anda bisa melihat video pelajaran bermain drum di internet.
Beberapa situs seperti Drum Lessons, menawarkan video klip pendek yang biasanya disertai penawaran untuk membeli koleksi CD-ROM tentang video instruksi bermain drum.
Tetapi tanpa harus membelinya, Anda bisa langsung menonton video untuk topic-topik seperti "Drum Lessons for Complete Beginners", "How to Read Lesson Sheet Music", "Understanding Time and basic Counting", dan pilihan lainnya untuk Anda yang ingin belajar memainkan drum tingkat lanjut.
2. Membeli buku pengantar bermain drum.
Carilah buku pengantar bermain drum yang menjelaskan langkah demi langkah dari mulai memegang dan menempatkan stick drum yang disertai dengan ilustrasinya.
3. Carilah satu set drum bekas yang tidak terlalu mahal.
Anda bisa menemukan satu set drum bekas yang harganya tidak terlalu mahal sebelum Anda membeli satu set yang baru. Ini dimaksudkan agar Anda dapat mulai merasakan dan berlatih dengan instrumen drum yang nyata.
Belajar memainkan drum tidak bisa dilakukan hanya dengan membayangkannya,.
4. Daftar ke tempat kursus.
Cobalah mendaftar ke tempat kursus atau sekolah musik di sekitar tempat tinggal Anda, ini akan mempermudah dan mempercepat proses belajar memainkan drum.
5. Download free trial atau beli program dari internet.
Anda bisa men-download free trial atau membeli program "the Guitar and Drum Trainer" dari Renegade Minds.
Ini akan memungkinkan Anda untuk melihat drum beats sebenarnya ketika dimainkan dalam musik.
Anda bisa menghapus suara drum dari lagu sehingga bisa bermain drum dengan lagu tersebut. Berlatihlah berulang kali agar semakin mahir. []
Read More..

10 Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris


10 Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris


10 Cara Mudah Untuk Belajar Bahasa Inggris

10 Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris - Di banyak negara di mana bahasa Inggris bukanlah merupakan bahasa utama, adalah sesuatu yang penting untuk belajar bahasa Inggris demi sejumlah alasan. Pertama-tama, banyak negara-negara berbahasa Inggris yang melakukan perjalanan bisnis atau wisata ke negara-negara dimana mereka tidak dapat berbicara bahasa asli negara itu, sehingga perlu bagi mereka untuk berbicara kepada orang lain yang bisa berbahasa Inggris. Kemudian lagi, banyak yang ingin belajar bahasa Inggris karena mereka berharap untuk dapat mengunjungi atau bahkan tinggal di sebuah negara berbahasa Inggris suatu hari nanti.

Namun demikian, bagaimana untuk dapat belajar berbicara bahasa Inggris di sebuah negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris merupakan suatu hal yang cukup menantang. Berbeda halnya dengan mereka yang belajar berbicara bahasa Inggris di negara-negara yang memang menggunakan berbahasa Inggris sebagai bahasa utama, yang tetunya memiliki banyak sumber daya untuk pembelajaran mereka seperti, televisi, radio, dan perpustakaan yang dikemas penuh dengan buku yang ditulis dalam bahasa Inggris, sedangkan bagi mereka yang belajar di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris tentunya tidak selengkap sebagaimana yang dinikmati mereka yang berlajar di negara-negara berbahasa Inggris. Itulah sebabnya penting untuk mengeksplorasi pilihan lain.

Berikut adalah 10 Cara Terbaik Untuk Belajar Bahasa Inggris bagi Anda yang ingin belajar berbicara bahasa Inggris :

1. Internet
Internet akan menjadi teman terbaik Anda. Hal ini dikarenakan oleh Internet kemas dengan penuh sumber daya, bahan bacaan, rekaman suara, dan banyak lagi yang dapat membantu Anda belajar mengenai arti dari kata-kata sehingga Anda dapat membacanya sekaligus mengucapkannya.

2. Film Berbahasa Inggris
Datangi dan beli atau sewa film-film berbahasa Inggris di toko video yang terdekat ditempat tinggal Anda. Jangan khawatir tentang nilai hiburannya. Anda hanya perlu menonton sehingga Anda dapat menghentikannya dan memutar ulang video tersebut dalam rangka untuk memfokuskan pada keterampilan bicara bahasa Inggris Anda.

3. Rekaman
Rekamlah sendiri ketika Anda berbicara bahasa Inggris. Setelah Anda selesai merekam, putar kembali dan dengar apa yang telah Anda ucapkan. Jika ucapan Anda pada rekaman tersebut tidak jelas, maka Anda dapat mencobanya lagi. Ini adalah cara yang bagus untuk melihat bagaimana orang lain mendengar Anda.

4. Perpustakaan
Datanglah ke perpustakaan dan pilih buku-buku yang ditulis dalam bahasa Inggris. Cobalah mulai dari membaca judulnya. Anda hanya perlu sedikit berhati-hati pada tingkat kesulitan dalam berlatih menulis beberapa kalimat.

5. Lagu Berbahasa Inggris
Cari dan beli CD lagu-lagu berbahasa Inggris dan dengarkan. Disini Anda dapat berlatiih menguraikan kata-kata dan bahkan mencoba untuk bernyanyi bersama. Hal ini akan sangat menyenangkan. Dan jika Anda ingin, Anda dapat merekam diri Anda sendiri untuk dapat di dengar apa yang masih kurang dan apa yang perlu diperbaiki dari cara penuturan Anda dalam berbahasa Inggris.

6. Membaca Tiap Tulisan
Cobalah untuk membiasakan dengan bahasa Inggris dalam setiap kegiatan Anda. Bukan hanya dengan buku, film, dan CD, namun banyak majalah dan produk-produk lain yang dapat Anda temukan di toko yang mungkin menjual produk-produk berbahasa Inggris. Di beberapa negara banyak produk yang ditulis dalam bahasa Inggris didalam kemasannya.

7. Berlatih dengan Teman
Berlatih dengan seorang teman. Teman Anda mungkin tidak mengerti betul bahasa Inggris, namun mereka akan terkesan dengan keahlian Anda. Anda bahkan dapat mencoba untuk mengajarkan apa yang telah Anda pelajari karena Anda akan cenderung lupa dengan mengulangi informasi yang lain.

8. Cari Arti Kata (Vocabulary)
Jika Anda mendengar kata dan Anda tidak tahu apa itu, segera tulis dan melakukan penelitian tentang apa maksud dan artinya. Dalam penelitian Anda, Anda akan menemukan lebih banyak lagi kata-kata dalam bahasa Inggris yang dapat menjadikan bahan refensi untuk dipelajari.

9. Kegiatan dalam Bahasa Inggris
Tulislah semua kegiatan sehari-hari Anda didalam buku harian dengan menggunakan bahasa Inggris. Anda dapat memulai menulisnya dengan cara sederhana sesuai yang Anda inginkan.

10. Kursus Online
Dan yang paling penting untuk belajar bahasa Inggris adalah mempertimbangkan pemanfaatan kursus-kursus bahasa Inggris secara online yang saat ini banyak ditawarkan di media-media internet. Kursus online ini akan dapat membantu Anda belajar dengan cepat dan Anda akan memperoleh bahan-bahan yang akan pelajari untuk belajar. Sehingga akan membuat Anda mahir dalam bahasa Inggris.
Read More..

MANFAAT SHALAT BAGI KESEHATAN


MANFAAT SHALAT BAGI KESEHATAN




Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan artikel sedikit keagamaan.Saya akan sedikit membagikan beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan yang akan saya bahas secara detail pergerakan shalat.Mari kita lihat beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.

Setiap gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh. Sholat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan sholat dilakukan dengan benar,perlahan dan tidak terburu-buru serta istiqomah atau konsisten.
Begitu banyak manfaat gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.Mari kita lihat beberapaManfaat Shalat Bagi Kesehatan.

 BAGI KESEHATAN

Sholat dengan berdiri

Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.

Takbiratul Ihram

Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

Rukuk

Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.

I’tidal (Bangun dari Rukuk)

Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.

Sujud

Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.

Duduk antara Dua Sujud

Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.

Duduk Tasyahud Awal

Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.

Duduk Tasyahud AKhir

Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.

Salam

Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.
Sekian informasi sederhana saya mengenai agama yang berhubungan dengan kesehatan ini.Semoga teman – teman yang umat muslim dapat melaksanakan shalat karena begitu banyak Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.
Read More..

SYARI'AT JIHAD MEMERANGI KAUM KAFIRIN


SYARI'AT JIHAD MEMERANGI KAUM KAFIRIN



Jihad sebagai satu amalan besar dan penting dalam islam dengan keutamaannya yang sangat banyak sekali tentunya menjadi harapan dan cita-cita seorang muslim. Oleh karena itu, sangat penting sekali setiap muslim mengetahui pengertian, ketentuan dan hukum-hukum serta syarat-syarat jihad yang telah dijelaskan dalam Al Qur’an, Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan atsar para salaf umat ini. Hal–hal ini menjadi penentu kesempurnaan jihad fi sabilillah dan diterimanya amalan tersebut, sehingga kita terhindari dari celaan Allah dalam firmanNya,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً * الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً
“Katakanlah, apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi: 103-104)

Menganggap dirinya mati syahid padahal amalannya jauh dari kebenaran dan jauh dari aturan syariat Allah. Padahal sudah dimaklumi, amalan tidak diterima Allah sebagai amal sholih kecuali dengan dua syarat yaitu ikhlas dan mengikuti syariat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
Renungkan kembali wahai orang yang berakal, agar kalian beruntung!!

Pengertian Jihad
Kata Jihad berasal dari kata Al Jahd (الجَهْد) dengan difathahkan huruf jim-nya yang bermakna kelelahan dan kesusahan atau dari Al Juhd (الجُهْد) dengan didhommahkan huruf jim-nya yang bermakna kemampuan. Kalimat (بَلَغَ جُهْدَهُ) bermakna mengeluarkan kemampuannya. Sehingga orang yang berjihad dijalan Allah adalah orang yang mencapai kelelahan untuk dzat Allah dan meninggikan kalimatNya yang menjadikannya sebagai cara dan jalan menuju surga. Dibalik jihad memerangi jiwa dan jihad dengan pedang, ada jihad hati yaitu jihad melawan syetan dan mencegah jiwa dari hawa nafsu dan syahwat yang diharamkan. Juga ada jihad dengan tangan dan lisan berupa amar ma’ruf nahi mungkar.[1]

Sedangkan Ibnu Rusyd (wafat tahun 595 H) menyatakan: Jihad dengan pedang adalah memerangi kaum musyrikin atas agama, sehingga semua orang yang menyusahkan dirinya untuk dzat Allah maka ia telah berjihad dijalan Allah, namun kata jihad fi sabilillah bila disebut begitu saja maka tidak terfahami kecuali untuk makna memerangi orang kafir dengan pedang sampai masuk islam atau memberikan upeti dalam keadaan rendah dan hina.[2]

Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728H) mendefinisikan jihad dengan pernyataan: Jihad artinya mengerahkan seluruh kemampuan yaitu kemampuan mendapatkan yang dicintai Allah dan menolak yang dibenci Allah.[3]
Dan beliau juga menyatakan: Jihad hakikatnya adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang Allah cintai berupa iman dan amal sholeh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah berupa kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.[4]

Tampaknya tiga pendapat di atas sepakat dalam mendefinisikan jihad menurut syariat islam, hanya saja penggunaan lafadz jihad fi sabilillah dalam pernyataan para ulama biasanya digunakan untuk makna memerangi orang kafir. Oleh karena itu Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al ‘Abaad menyatakan bahwa definisi terbaik dari jihad adalah definisi Ibnu Taimiyah diatas dan beliau menyatakan: “Terfahami dari pernyataan Ibnu Taimiyah diatas bahwa jihad dalam pengertian syar’i adalah nama yang meliputi penggunaan semua sebab dan cara untuk mewujudkan perbuatan, perkataan dan keyakinan (i’tiqad) yang Allah cintai dan ridhai dan menolak perbuatan, perkataan dan keyakinan yang Allah benci dan murkai”[5].

Ketentuan-ketentuan Syari’at dalam Jihad

Melihat dan meneliti sunah-sunah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seputar permasalahan jihad memerangi orang kafir, maka dapat dikategorikan ketentuan-ketentuan jihad dalam tiga hal, yaitu:
ketentuan jihad dari sisi hukumnya,
ketentuan jihad dari sisi cara dan pelakunya,
ketentuan jihad dari sisi pembagian hasil rampasan perangnya.[6]
Ketentuan Jihad dari Sisi Hukum.
Jihad dari sisi hukum memiliki ketentuan-ketentuan berikut ini:

Ketentuan pertama.
Membedakan hukum jihad sesuai jenisnya. Karena jihad memerangi orang kafir terbagi menjadi dua jenis. Dan syariat memberikan hukum tertentu pada setiap jenis jihad tersebut. Jihad terbagi menjadi dua:
•    Jihad bertahan (Jihad Al Daf’i)
•    Dan jihad menyerang (Jihad Al Tholab).
Syaikh Abdulaziz bin Baaz (wafat tahun 1420 H ) menyatakan: Jihad terbagi menjadi dua yaitu jihad Al Tholab (menyerang) dan jihad Al Daf’u (Bertahan).[7]
Hukum Jihad bertahan adalah wajib atas seluruh orang yang berada didaerah yang diserang musuh, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan: Apabila musuh memasuki negri islam maka tidak diragukan lagi wajib melawannya atas orang yang terdekat kemudian yang seterusnya, karena negri islam semuanya dihukumi satu negeri.[8]

Sedangkan jihad menyerang (jihad Al Tholab) hukumnya fardhu kifayah, apabila telah cukup dilaksanakan sebagian kaum msulimin maka yang lainnya tidak diwajibkan. Inilah pendapat mayoritas ulama dengan dasar firman Allah:
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلّاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْراً عَظِيماً
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (QS. An-Nisaa`: 95)

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang tidak turut berperang tidak berdosa dengan adanya orang lain yang berperang. Demikian juga firman Allah:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS.  At-Taubah: 122)

Juga karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus sariyah (pasukan perang tanpa dipimpin langsung oleh beliau) sedangkan beliau dan sisa para sahabat bermukim dimadinah tidak keluar berperang.[9]  Hal ini cukup jelas menunjukkan jihad menyerang orang kafir tidaklah fardhu a’in.

Sebagian ulama menjelaskan beberapa keadaan jihad menjadi fardhu ‘ain yaitu:
a.  Jika terjadi peperangan dan berhadap-hadapan dua barisan. Diwajibkan berperang bagi seseorang yang ikut serta dan menyaksikan peperangan dan dilarang lari dari perang dengan syarat jumlah musuh tidak lebih dari tiga kali lipat kaum muslimin dengan dalil firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفاً فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ * وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفاً لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزاً إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah meraka Jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.(QS. Al-Anfal: 15-16)
Dan firmanNya:
الْآَنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفاً فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal: 66)
Seandainya kaum kafir berjumlah tiga kali lipat dari kaum muslimin maka tidak diwajibkan berperang dan diperbolehkan mundur dan ini hanya berlaku pada jihad Al Tholab.

Imam Ibnu Qudamah (wafat tahun 620 H) menyatakan: Apabila kaum muslimin berjumpa (dalam peperangan) dengan kaum kafir maka wajib bertahan dan tidak mundur… diwajibkan bertahan dengan dua syarat:

Pertama, kaum kafir tidak melebihi kelipatan kaum muslimin, apabila lebih maka boleh mundur dengan dalil firman Allah:
الْآَنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفاً فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang. (QS. Al-Anfal: 66)
Walaupun ayat ini dengan lafadz berita namun maknanya adalah perintah dengan dalil firmanNya:
الْآَنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu,
Dan seandainya ini hakekatnya adalah berita, tentu pengembalian kita dari satu orang yang mengalahkan sepuluh orang kepada satu orang yang mengalahkan dua orang, bukanlah merupakan satu keringanan. Juga karena berita Allah pasti benar dan tidak menyelihi isi berita tersebut. Telah jelas bahwa kemenangan dan kesuksesan tidak didapatkan kaum muslimin dalam setiap peperangan yang jumlah musuhnya sama atau kurang dari kaum muslimin, sehingga jelaslah bahwa ini adalah perintah dan kewajiban dan belum ada satupun ayat yang memansukhkannya, tidak dalam Al Qur’an ataupun dalam sunnah, sehingga wajib berhukum dengannya. Ibnu Abas berkata: Ketika turun firman Allah:
فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ
Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. (QS. Al-Anfal: 95)

Maka hal itu menyusahkan kaum muslimin ketika Allah wajibkan pada mereka tidak mundur seorang dari sepuluh orang. Kemudian datang keringanan, dalam firmanNya:
الْآَنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفاً فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang. (QS. Al-Anfal: 66)

Ketika Allah berikan keringanan bagi mereka dari jumlah tersebut, berkuranglah kesabaran seukuran keringanan jumlah tersebut. (diriwayatkan Abu Daud). Ibnu Abas juga berkata : Siapa yang lari dari seorang maka ia telah kabur (mundur), yang mundur dari dua orang maka telah lari (dari perang) dan yang lari dari tiga orang maka ia tidak termasuk yang melarikan diri (dari perang).


Kedua , tujuan mundurnya bukan untuk bergabung kepada kelompok tentara lainnya atau siasat perang. Apabila tujuan mundurnya adalah salah satu dari dua hal ini maka diperbolehkan.[10]

b. Bila musuh memasuki satu daerah maka wajib bagi penduduknya untuk berperang dan membela daerahnya dan ini sama dengan orang yang ikut serta dan menyaksikan pertempuran. Karena bila musuh telah memasuki satu daerah maka mereka akan melarang keluar masuk daerah tersebut dan yang lainnya sehingga harus ada pembelaan. Dalam keadaan seperti ini. Inilah yang dinamakan jihad al-Daf’u (jihad bertahan).
c. Bila imam menunjuk orang-orang tertentu untuk berjihad, maka orang-orang tersebut wajib berperang.
d. Jika imam telah mengumumkan perang umum, maka wajib bagi seluruh rakyatnya untuk berperang dengan dasar firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآَخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ * إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَاباً أَلِيماً وَيَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئاً وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu. Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menyiksa dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. At-Taubah: 38-39)

Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا
Tidak ada hijroh setelah penaklukan kota Makkah akan tetapi jihad dan niat. Dan jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah. (Mutafaqun Alaihi)[11]
e. Jika seseorang dibutuhkan dalam jihad dan tidak ada yang lainnya , maka jihad wajib baginya.[12]

Ketentuan kedua.
Jihad melawan orang kafir tidak terbatas hanya pada jihad bertahan (jihad Al daf’u) saja, sebagaimana pendapat sebagian orang yang berdalil dengan tiga ayat Al Qur’an; yaitu
a. firman Allah:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas. (QS Al Baqarah: 190)

Syaikh bin Baz menjawab dengan menyatakan bahwa ayat ini tidak menunjukkan perang untuk bertahan (Jihad Al Daf’u), namun maknanya adalah: memerangi orang yang terlibat dalam peperangan, seperti orang yang kuat lagi mukallaf dan membiarkan orang yang tidak terlibat seperti wanita, anak-anak dan semisalnya sehingga Allah  berfirman setelah itu:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. (QS. Al Baqarah: 193)

Sehingga jelaslah kebatilan pendapat ini. Kemudian seandainya benar pendapat mereka maka ayat ini telah dimansukh (dihapus hukumnya) oleh ayat pedang.
b. Firman Allah:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). (QS. Al Baqarah: 256)

Beliau menjawab bahwa ayat ini tidak bisa dijadikan dalil, karena ayat ini khusus untuk ahli kitab dan majusi dan sejenisnya. Mereka tidak dipaksa masuk islam jika telah menunaikan jizyah (upeti), ini adalah salah satu pendapat ulama dalam makna ayat. Pendapat kedua menyatakan bahwa ayat ini mansukh dengan ayat pedang. Dan (yang benar) tidak butuh nasakh, bahkan ia adalah khusus untuk ahli kitab sebagaimana ada dalam tafsir dari beberapa ulama sahabat dan salaf. Sehingga ayat ini khusus untuk ahli kitab dan sejenisnya, mereka tidak dipaksa apabila telah menunaikan jizyah (upeti), demikian juga orang yang disamakan hukumnya dengan mereka dari kalangan majusi dan yang lainnya apabila telah menunaikan upeti maka tidak dipaksa (masuk Islam). Juga karena yang rojih (pendapat yang kuat) menurut para ulama hadits dan ushul bahwa tidak menggunakan nasakh  apabila memungkinkan komprominya. Apalagi telah diketahui bahwa cara kompromi memungkinkan dalam hal ini. Apabila mereka enggan juga masuk islam dan bayar jizyah maka diperangi sebagaimana dijelaskan ayat-ayat yang lainnya.
c. firman Allah :
إِلَّا الَّذِينَ يَصِلُونَ إِلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ أَوْ جَاءُوكُمْ حَصِرَتْ صُدُورُهُمْ أَنْ يُقَاتِلُوكُمْ أَوْ يُقَاتِلُوا قَوْمَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلاً
Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk melawan dan membunuh) mereka. (QS. An-Nisaa`: 90)

Mereka menyatakan, yang membiarkan dan tidak memerangi kita tentunya tidak kita perangi. Telah kamu ketahui bahwa ini terjadi pada keadaan kaum muslimin lemah diawal hijrohnya mereka ke Madinah, kemudian dinasakh dengan ayat pedang dan selesai perkaranya. Atau bisa juga difahami bahwa hal ini ada pada keadaan lemah kaum muslimin, sehingga bila telah kuat maka diperintahkan untuk berperang, sebagaimana pendapat lainnya yang telah kamu ketahui, yaitu tidak menggunakan nasakh. Dengan demikian jelaslah kebatilan pendapat ini dan pendapat ini tidak memiliki dasar dan sisi kebenarannya.[13]

Adapun dalil jihad al tholab dan dakwah adalah adanya tentara dan sariyah yang RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam utus untuk mendakwahi dan memerangi orang agar masuk islam. Bahkan disampaikan Ibnu Umar bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai bersaksi sesungguhnya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (Syahadatain), menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan hal tersebut maka terjaga dariku darah dan harta mereka kecuali dengan hak islam dan hisab mereka pada Allah.[14]

Hal ini pun dikuatkan dengan firman Allah:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Anfal: 39)

Ketentuan ketiga
Membedakan antara jihad syar’i dengan jihad bid’ah sehingga berjihad sesuai dengan syari’at dan sesuai dengan tujuan jihad, yaitu meninggikan kalimat Allah dan menjadikan seluruh agama (din) hanya untuk Allah, seperti disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Musa Al Asy’ari yang berbunyi:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ الرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلْمَغْنَمِ وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلذِّكْرِ وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِيُرَى مَكَانُهُ فَمَنْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Seseorang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: seseorang berperang untuk mendapatkan harta rampasan dan seseorang berperang untuk dikenang serta seseorang berperang untuk dilihat kedudukannya, maka mana yang berada dijalan Allah. Beliau menjawab: “Orang yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah maka ialah yang berada dijalan Allah.”[15]

Dengan demikian maka jihad yang syar’i adalah jihad yang bertujuan meninggikan kalimat Allah dan menjadikan din ini seluruhnya hanya untukNya. Sebagaimana dijelaskan Ibnu Taimiyah (Wafat tahun 728): Maksud tujuan jihad adalah meninggikan kalimat Allah dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah.[16]

Dengan dasar ini maka jihad yang ditujukan untuk menampilkan dan menjunjung kebid’ahan dan yang dilakukan diluar koridor dan ketentuan syariat islam, bukan dinamakan jihad syar’i. Dan keyakinannya bahwa itu jihad dijalan Allah tidak akan bermanfaat. Oleh karena itu wajib mengetahui jihad yang syar’i agar terhindar dari jihad yang bid’ah. Ibnu Taimiyah memberikan pernyataan:Namun wajib mengetahui jihad syar’i yang Allah dan RasulNya perintahkan, dari jihad bid’ah; jihadnya orang-orang sesat yang berjihad dalam ketaatan syetan dengan keyakinan bahwa mereka berjihad dalam ketaatan Allah, contohnya jihad pengekor hawa nafsu dan kebid’ahan seperti Khowarij dan sejenisnya yang berjihad menghadapi kaum muslimin dan orang yang lebih utama disisi Allah dan RasulNya dari pada mereka dari kalangan Al Sabiqunal Awalin dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Kemudian beliau menyatakan kembali: Mujahid fi sabilillah adalah orang yang berjihad untuk meninggikan kalimat Allah dan menjadikan din (agama) seluruhnya untuk Allah, sebagaimana ada dalam shohihain dari Abu Musa:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ الرَّجُلُ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً وَيُقَاتِلُ شَجَاعَةً وَيُقَاتِلُ رِيَاءً فَأَيُّ ذَلِكَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Seorang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: Seorang berjihad karena fanatis dan berperang untuk menampakkan keberanian serta berperang untuk riya’, maka mana yang fi sabilillah? Maka beliau menjawab: “Orang yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah maka ialah yang berada dijalan Allah.”[17]

Dan firman Allah:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.(QS. Al-Anfal: 39).

Jihad dengan lisan termasuk jihad yang pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيراً * فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَاداً كَبِيراً
Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan al-Qur’an dengan jihad yang besar. (QS. Al-Furqan: 51-52)

Jika demikian, maka pada asalnya jihad untuk menjadikan dien (agama) seluruhnya untuk Allah, dengan cara menjadikan ibadah hanya kepadaNya saja sebagai agama (dien) yang tampak dan menang dan menjadikan ibadah kepada selain Allah kalah lagi tertutup atau batil dan hilang, sebagaimana ada pada kaum munafiqin dan ahli dzimmah. Karena tidak mungkin jihad dilakukan sampai seluruh hati menjadi baik, lalu petunjuk hati hanya ada ditangan Allah dan hanya ada ketika dien (agama) yang menang adalah agama Allah sebagaimana firman Allah:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.(QS. At-Taubah: 33)

Telah dimaklumi bahwa lawan agama yang terbesar adalah syirik, sehingga memerangi orang musyrik termasuk jihad yang terbesar, sebagaimana yang ada pada jihad Al Sabiqun Al Awalun. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Orang yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah maka ialah yang berada dijalan Allah.
Kalimat Allah disini apabila yang dimaksud adalah kata itu sendiri maka ia bermakna tauhid “La Ilaha Illa Allah” sehingga hal ini termasuk dalam kandungan ayat. Dan apabila yang dimaksud adalah jenisnya maka bermakna perkataan Allah dan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itu adalah perkataan tertinggi atas yang lainnya dan itu adalah Al Qur’an kemudian As Sunnah. Maka siapa yang berpendapat dengan perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memerintah dengan perintahnya serta melarang dari larangannya maka ia telah meninggikan kalimat Allah dan siapa yang berpendapat menyelisihi hal itu baik perkataan yang menyelisihi perkataan RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam maka ia yang pantas untuk diperangi. [18]

Ketentuan keempat
Jihad Al Tholab dan Dakwah hanya dilakukan pada keadaan kuat dan mampu, karena jihad merupakan bagian dari ibadah dan ibadah tidak diwajibkan kecuali bagi yang mampu, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286)
Juga firmanNya:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْراً لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. (QS. At-Taghabun: 16)
Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Biarkanlah aku atas apa yang aku tinggalkan pada kalian, sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelum kalian disebabkan pertanyaan mereka dan penyelisihan mereka terhadap para nabi. Sehingga apabila aku telah melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah dan jika aku perintahkan satu perintah maka laksanakanlah sesuai kemampuan kalian.[19]

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan: Para ulama sepakat menyatakan bahwa ibadah tidak diwajibkan kecuali pada orang yang mampu.[20]

Oleh karena itu Lajnah Daimah Lil Buhuts Al Islamiyah Wal Ifta (Komite tetap untuk penelitian islam dan fatwa) Saudi Arabia berfatwa: Al Jihad untuk meninggikan kalimat Allah, melindungi islam, memudahkan penyampaian dan penyebaran Islam dan menjaga kesuciannya adalah fardhu (wajib) atas orang yang mampu dan sanggup melakukannya, namun hal itu harus dengan mengirim tentara dan mengaturnya, karena khawatir kacau balau dan terjadi hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu, yang memulai dan mencampurinya adalah urusan para penguasa kaum muslimin. Sehingga Para ulama wajib memotivasi para penguasa untuk itu.

Apabila penguasa telah memulai dan mengerahkan kaum muslimin, maka bagi yang mampu berperang wajib memenuhi panggilan tersebut dengan mengikhlaskan niat hanya mengharap wajah Allah dan berharap dapat membela kebenaran serta melindungi islam. Siapa yang tidak ikut serta padahal ada seruan dan tidak ada udzur maka ia berdosa.[21]

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin (wafat tahun 1421 H) menyatakan: Jihad harus dengan syarat yaitu kaum muslimin memiliki kemampuan dan kekuatan yang memungkinkan mereka dapat berperang. Karena apabila mereka tidak memiliki kemampuan maka melibatkan diri mereka dalam peperangan merupakan upaya bunuh diri. Oleh karena itu Allah tidak mewajibkan kaum muslimin berperang ketika mereka di Makkah, karena mereka tidak mampu dan lemah, lalu ketika mereka telah berhijroh ke Madinah dan membentuk negara islam dan memiliki kekuasaan, maka mereka diperintahkan untuk berperang. Atas dasar ini maka harus dengan syarat ini dan bila tidak ada, maka hilanglah kewajiban tersebut dari mereka seperti kewajiban-kewajiban lainnya, karena seluruh kewajiban disyaratkan padanya kemampuan.[22]

Ketentuan inipun dikuatkan dengan beberapa hal berikut:
1.    Firman Allah:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Anfal: 60)
Ayat ini menunjukan perlunya persiapan dan kekuatan sebelum berperang dan berjihad. Oleh karena itu, jihad berperang disyariatkan secara bertahap dalam beberapa marhalah.
2.    Allah mensyaratkan jumlah tertentu untuk kewajiban berperang yaitu seorang muslim berhadapan dengan dua orang, sebagaimana firmanNya:
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal: 66)

Sehingga tidak diwajibkan memerangi orang kafir dalam jihad Al Tholab apabila mereka lebih banyak dari kelipatan tersebut. Namun dalam jihad Al Daf’u hal ini tidak disyaratkan sebagaimana kejadian perang Uhud dan Khondak.
3.    Di antara dalil yang menunjukkan syarat kemampuan dalam berjihad adalah hadits Al Nuwaas bin Sam’aan radhiyallohu ‘anhu yang cukup panjang tentang kisah Dajjal dan turunnya nabi Isa Al Masih ‘alaihis salaam. Di antara isinya adalah:
إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمْ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ
Tiba-tiba Allah wahyukan kepada Isa bahwa Sungguh Aku (Allah) telah mengeluarkan hamba ciptaanKu yang tidak sanggup seorang pun memerangi mereka. Maka berlindunglah wahai hambaKu ke bukit Thur. Lalu Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj dalam keadaan berjalan cepat dari semua arah, lalu kelompok pertama mereka melewati danau Thobariyah lalu meminum semua isinya dan kelompok akhir mereka melewati danau tersebut lalu mengatakan: dahulu pernah ada air disini. Nabi Isa dan sahabat-sahabatnya terkepung sampai kepala sapi jantan lebih berharga bagi seorang dari mereka dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian sekarang ini. Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya memohon kepada Allah. Kemudian Allah kirim ulat (yang biasa ada pada onta yang berpenyakit) pada leher-leher mereka sehingga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan seperti kematian satu jiwa. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya turun (dari bukit) ke daratan dan tidak mendapatkan satu jengkal pun di tanah kecuali dipenuhi oleh mayat dan bau busuk mereka.[23]

Dalam hadits ini ada petunjuk bahwa ketika nabi Isa dan kaum mukminin yang bersamanya tidak memiliki kemampuan untuk memerangi Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah perintahkan mereka untuk tidak memerangi mereka, lalu bagaimana keadaan umat islam yang dalam keadaan lemah kekuatan dan kemampuannya?[24]
Jihad harus melihat keadaan kuat dan lemahnya kaum muslimin. Oleh karena itu Syaikh Abdurrazaq Al ‘Abaad menyatakan: Hendaknya jihad fi sabilillah dilaksanakan sesuai kuat dan lemahnya keadaan kaum muslimin, karena keadaan kaum muslimin berbeda-beda sesuai zaman dan tempat.
Read More..

PERMUSUHAN YAHUDI TERHADAP ISLAM DALAM SEJARAH


PERMUSUHAN YAHUDI TERHADAP ISLAM DALAM SEJARAH


Assalammua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Permusuhan Yahudi terhadap Islam sudah terkenal dan ada sejak dahulu kala. Dimulai sejak dakwah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan mungkin juga sebelumnya bahkan sebelum kelahiran beliau. Hal ini mereka lakukan karena khawatir dari pengaruh dakwah islam yang akan menghancurkan impian dan rencana mereka. Namun dewasa ini banyak usaha menciptakan opini bahwa permusuhan yahudi dan islam hanyalah sekedar perebutan tanah dan perbatasan Palestina dan wilayah sekitarnya, bukan permasalahan agama dan sejarah kelam permusuhan yang mengakar dalam diri mereka terhadap agama yang mulia ini.


Padahal pertarungan kita dengan Yahudi adalah pertarungan eksistensi, bukan persengkataan perbatasan. Musuh-musuh islam dan para pengikutnya yang bodoh terus berupaya membentuk opini bahwa hakekat pertarungan dengan Yahudi adalah sebatas pertarungan memperebutkan wilayah, persoalan pengungsi dan persoalan air. Dan bahwa persengketaan ini bisa berakhir dengan (diciptakannya suasana) hidup berdampingan secara damai, saling tukar pengungsi, perbaikan tingkat hidup masing-masing, penempatan wilayah tinggal mereka secara terpisah-pisah dan mendirikan sebuah Negara sekuler kecil yang lemah dibawah tekanan ujung-ujung tombak zionisme, yang kesemua itu (justeru) menjadi pagar-pagar pengaman bagi Negara zionis. Mereka semua tidak mengerti bahwa pertarungan kita dengan Yahudi adalah pertarungan lama semenjak berdirinya Negara islam diMadinah dibawah kepemimpinan utusan Allah bagi alam semesta yaitu Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam.



Demikianlah permusuhan dan usaha mereka merusak Islam sejak berdirinya Negara islam bahkan sejak Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam hijrah ke Madinah sampai saat ini dan akan berlanjut terus. Walaupun tidak tertutup kemungkinan mereka punya usaha dan upaya memberantas islam sejak kelahiran beliau n . hal ini dapat dilihat dalam pernyataan pendeta Buhairoh terhadap Abu Thalib dalam perjalanan dagang bersama beliau diwaktu kecil. Allah Ta’ala telah jelas-jelas menerangkan permusuhan Yahudi dalam firmanNya:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (Qs. 5:82)
Melihat demikian panjangnya sejarah dan banyaknya bentuk permusuhan Yahudi terhadap Islam dan Negara Islam, maka kami ringkas dalam 3 marhalah;
Marhalah pertama:
Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.


Diantara upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa-masa awal perkembangannya adalah:
Pemboikotan (embargo) Ekonomi: Kaum muslimin ketika awal perkembangan islam di Madinah sangat lemah perekonomiannya. Kaum muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta mereka dan kaum Anshor yang menolong mereka pun bukanlah pemegang perekonomian Madinah. Oleh karena itu Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama mereka dan melakukan embargo ekonomi. Para pemimpin Yahudi enggan membantu perekonomian kaum muslimin dan ini terjadi ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Abu Bakar menemui para pemimpin Yahudi untuk meminjam dari mereka harta yang digunakan untuk membantu urusan beliau dan berwasiat untuk tidak berkata kasar dan tidak menyakiti mereka bila mereka tidak memberinya. Ketika Abu Bakar masuk Bait Al Midras (tempat ibadah mereka) mendapati mereka sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash –tokoh besar bani Qainuqa’- yang merupakan salah satu ulama besar mereka didampingi seorang pendeta yahudi bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar menyampaikan apa yang dibawanya dan memberikan surat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kepadanya. Maka ia membaca sampai habis dan berkata: Robb kalian butuh kami bantu! Tidak hanya sampai disini saja, bahkan merekapun enggan menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti hutang, jual beli dan amanah kepada kaum muslimin.

Berdalih bahwa hutang, jual beli dan amanah tersebut adanya sebelum islam dan masuknya mereka dalam islam menghapus itu semua. Oleh karena itu Allah berfirman:Di antara Ahli Kitab ada orang yang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaranmereka mengatakan:”Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (Qs. 3:75)
Membangkitkan fitnah dan kebencian: Yahudi dalam upaya menghalangi dakwah islam menggunakan upaya menciptakan fitnah dan kebencian antar sesama kaum muslimin yang pernah ada di hati penduduk Madinah dari Aus dan Khodzraj pada masa jahiliyah.


 Sebagian orang yang baru masuk islam menerima ajakan Yahudi, namun dapat dipadamkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam . diantaranya adalah kisah yang dibawakan Ibnu Hisyam dalam Siroh Ibnu Hisyam (2/588) ringkas kisahnya: Seorang Yahudi bernama Syaas bin Qais mengutus seorang pemuda Yahudi untuk duduk dan bermajlis bareng dengan kaum Anshor, kemudian mengingatkan mereka tentang kejadian perang Bu’ats hingga terjadi pertengkaran dan mereka keluar membawa senjata-senjata masing-masing. Lalu hal ini sampai pada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. maka beliau shallallahu ’alaihi wa sallam segera berangkat bersama para sahabat muhajirin menemui mereka dan bersabda:يَا مَعْشَر المُسْلِمِيْنَ اللهَ اللهَ أَبِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ وَ أَنَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ بَعْدَ أَنْ هَدَاكُمُ اللهُ لِلإِسْلاَمِ وَ أَكْرَمَكُمْ بِهِ وَ قَطَعَ بِهِ أَمْرَ الْجَاهِلِيَّةِ وَاسْتَنْقَذَكُمْ بِهِ مِنَ الْكُفْرِ وَ أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ “Wahai kaum muslimin alangkah keterlaluannya kalian, apakah (kalian mengangkat) dakwah jahiliyah padahal aku ada diantara kalian setelah Allah tunjuki kalian kepada Islam dan muliakan kalian, memutus perkara Jahiliyah dan menyelamatkan kalian dari kekufuran dengan Islam serta menyatukan hati-hati kalian.” Lalu mereka sadar ini adalah godaan syetan dan tipu daya musuh mereka, sehingga mereka mengangis dan saling rangkul antara Aus dan Khodzroj. Lalu mereka pergi bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dengan patuh dan taat yang penuh. Lalu Allah turunkan firmanNya: Katakanlah: ”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan. Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan.” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (Qs. 3:99).

Menyebarkan keraguan pada diri kaum muslimin: Orang Yahudi berusaha memasukkan keraguan di hati kaum muslimin yang masih lemah imannya dengan melontarkan syubhat-syubhat yang dapat menggoyahkan kepercayaan mereka terhadap islam. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran). (Qs. 3:72). Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan: Ini adalah tipu daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama islam kepada orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di pagi hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika diakhir siang hari (sore hari) mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang bodoh menyatakan bahwa mereka keluat tidak lain karena adanya kekurangan dan aib dalam agama kaum muslimin.

Memata-matai kaum Muslimin: Ibnu Hisyam menjelaskan adanya sejumlah orang Yahudi yang memeluk Islam untuk memata-matai kaum muslimin dan menukilkan berita Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan yang ingin beliau lakukan kepada orang Yahudi dan kaum musyrikin, diantaranya: Sa’ad bin Hanief, Zaid bin Al Lishthi, Nu’maan bin Aufa bin Amru dan Utsmaan bin Aufa serta Rafi’ bin Huraimila’. Untuk menghancurkan tipu daya ini Allah berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata:”Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka):”Marilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Qs. 3:118-119).

Usaha memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: Orang Yahudi tidak pernah henti berusaha memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, diantaranya adalah kisah yang disampaikan Ibnu Ishaaq bahwa beliau berkata: Ka’ab bin Asad, Ibnu Shaluba, Abdullah bin Shurie dan Syaas bin Qais saling berembuk dan menghasilkan keputusan berangkat menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memfitnah agama beliau. Lalu mereka menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Muhammad engkau telah tahu kami adalah ulama dan tokoh terhormat serta pemimpin besar Yahudi, Apabila kami mengikutimu maka seluruh Yahudi akan ikut dan tidak akan menyelisihi kami. Sungguh antara kami dan sebagian kaum kami terjadi persengketaan. Apakah boleh kami berhukum kepadamu lalu engkau adili dengan memenangkan kami atas mereka? Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam enggan menerimanya. Lalu turunlah firman Allah: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kemu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati. hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Qs. 5:49)
Semua usaha mereka ini gagal total dihadapan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan Allah membalas makar mereka ini dengan menimpakan kepada mereka kerendahan dan kehinaan.

Marhalah kedua:
Masa perang senjata antara Yahudi dan Muslimin di zaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Orang Yahudi tidak cukup hanya membuat keonaran dan fitnah kepada kaum muslimin semata bahkan merekapun menampakkan diri bergabung dengan kaum musyrikin dengan menyatakan permusuhan yang terang-terangan terhadap islam dan kaum muslimin. Namun Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tetap menunggu sampai mereka melanggar dan membatalkan perjanjian yang pernah dibuat diMadinah. Ketika mereka melanggar perjanjian tersebut barulah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan tindakan militer untuk menghadapi mereka dan mengambil beberapa keputusan untuk memberikan pelajaran kepada mereka.

 Diantara keputusan penting tersebut adalah:
Pengusiran Bani Qainuqa’
Pengusiran bani Al Nadhir
Perang Bani Quraidzoh
Penaklukan kota Khaibar
Setelah terjadinya hal tersebut maka orang Yahudi terusir dari jazirah Arab.
Marhalah ketiga:
Tipu daya dan makar mereka terhadap islam setelah wafat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.

Orang Yahudi memandang tidak mungkin melawan Islam dan kaum muslimin selama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam masih hidup. Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam wafat, orang Yahudi melihat adanya kesempatan untuk membuat makar kembali terhadap Islam dan muslimin. Mereka mulai merencanakan dan menjalankan tipu daya mereka untuk memalingkan kaum muslimin dari agamanya. Namun tentunya mereka lakukan dengan lebih baik dan teliti dibanding sebelumnya.

 Sebagian target mereka telah terwujud dengan beberapa sebab diantaranya:
Kaum muslimin kehilangan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Orang Yahudi dapat mengambil pelajaran dan pengalaman dari usaha-usaha mereka terdahulu sehingga dapat menambah hebat makar dan tipu daya mereka.
Masuknya sebagian orang Yahudi ke dalam Islam dengan tujuan memata-matai kaum muslimin dan merusak mereka dari dalam tubuh kaum muslimin.


Memang berbicara tentang tipu daya dan makar Yahudi kepada kaum Muslimin sejak wafat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam hingga kini membutuhkan pembahasan yang panjang sekali. Namun rasanya cukup memberikan 3 contoh kejadian besar dalam sejarah Islam untuk mengungkapkan permasalahan ini. Yaitu:
Fitnah pembunuhan khalifah UtsmanIni adalah awal keberhasilan Yahudi dalam menyusup dan merusak Islam dan kaum muslimin. Tokoh yahudi yang bertanggung jawab terjadinya peristiwa ini adalah Abdullah bin Saba’ yang dikenal dengan Ibnu Sauda’. Kisahnya cukup masyhur dan ditulis dalam kitab-kitab sejarah Islam.


Fitnah Maimun Al Qadaah dan perkembangan sekte Bathiniyah. Keberhasilan Abdullah bin Saba’ membuat fitnah di kalangan kaum Muslimin dan mengajarkan saba’isme membuat orang Yahudi semakin berani. Sehingga belum habis fitnah Sabaiyah mereka sudah memunculkan tipu daya baru yang dipimpin seorang Yahudi bernama Maimun bin Dieshaan Al Qadaah dengan membuat sekte Batiniyah di Kufah tahun 276 H.

Imam Al Baghdadi menceritakan: Diatara orang yang membangun sekte Bathiniyah adalah Maimun bin Dieshaan yang dikenal dengan Al Qadaah seorang maula bagi Ja’far bin Muhammad Al Shodiq yang berasal dari daerah Al Ahwaaz dan Muhammad bin Al Husein yang dikenal dengan Dandaan. Mereka berkumpul bersama Maimun Al Qadah di penjara Iraaq lalu membangun sekte Bathiniyah.Tipu daya Yahudi ini terus berjalan dalam bentuk yang beraneka ragam sehingga sekte ini berkembang menjadi banyak sekali sektenya dalam kaum muslimin, sampai-sampai menghalalkan pernikahan sesama mahrom dan hilangnya kewajiban syariat pada seseorang.

Penghancuran kekhilafahan Turki Utsmani ditangan gerakan Masoniyah dan akibat yang ditimbulkan berupa perpecahan kaum muslimin.Orang Yahudi mengetahui sumber kekuatan kaum muslimin adaalh bersatunya mereka dibawah satu kepemimpinan dalam naungan kekhilafahan Islamiyah. Oleh karena mereka segera berusaha keras meruntuhkan kekhilafahan yang ada sejak zaman Khulafa’ Rasyidin sampai berhasil menghapus dan meruntuhkan negara Turki Utsmaniyah. Orang Yahudi memulai konspirasinya dalam meruntuhkan Negara Turki Utsmaniyah pada masa sultan Murad kedua (tahun 834-855H) dan setelah beliau pada masa sultan Muhammad Al Faatih (tahun 855-886H) yang meningal diracun oleh Thobib beliau seorang Yahudi bernama Ya’qub Basya. Demikian juga berhasil membunuh Sultan Sulaiman Al Qanuni (tahun 926-974H) dan para cucunya yang diatur oleh seorang Yahudi bernama Nurbaanu. Konspirasi Yahudi ini terus berlangsung di masa kekhilafahan Utsmaniyah lebih dari 400 tahunan hingga runtuhnya di tangan Mushthofa Ataturk.

Orang Yahudi dalam menjalankan rencana tipu daya mereka menggunakan kekuatan berikut ini:
Yahudi Al Dunamah. Diantara tokohnya adalah Madhaat Basya dan Mushthofa Kamal Ataturk yang memiliki peran besar dan penting dalam penghancuran kekhilafahan Utsmaniyah.

Salibis Eropa yang sangat membenci islam dan kaum muslimin dengan melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa Negara eropa yaitu Bulgaria, Rumania, Namsa, Prancis, Rusia, Yunani dan Italia.
Organisasi bawah tanah/rahasia, khususnya Masoniyah yang terus berusaha merealisasikan tujuan dan target Zionis.
Usaha-usaha Musthofa Kamal Basya Ataturk dalam menghancurkan kekhilafahan setelah berhasil menyingkirkan sultan Abdulhamid kedua adalah:
Pada awal November 1922 M ia menghapus kesultanan dan membiarkan kekhilafahan
Pada tanggal 18 November 1922M ia mencopot Wahieduddin Muhammad keenam dari kekhilafahan.

Pada Agustus 1923 M ia mendirikan Hizb Al Sya’b Al Jumhuriah (Partai Rakyat Republik) dengan tokoh-tokoh pentingnya kebanyakan dari Yahudi Al Dunamah dan Masoniyah.
Pada tanggal 20 oktober 1923 M Republik Turki diresmikan dan Al Jum’iyah Al Wathoniyah (Organisasi nasional) memilih Musthofa Kamal sebagai presiden Turki.
Pada tanggal 2 Maret 1924 M Kekhilafahan dihapus total.
Demikianlah sempurna sudah keinginan orang-orang Yahudi untuk menjadikan kekhilafahan sebagai Negara sekuler yang dipimpin seorang Yahudi yang berkedok muslim.

Mudah-mudahan ringkas sejarah permusuhan Yahudi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi pelajaran bagi kaum muslimin.


Dari artikel Permusuhan Yahudi Terhadap Islam Dalam Sejarah.
Read More..